Breaking News

Diduga Mantan Kepala Sekolah SDN 2 Medasari Melakukan Penyelewengan Dana BOS

     lampungbersinar.com

Tuba,Lampung Bersinar com -- Mirisnya kondisi sekolah yang berada di Kecamatan Rawajitu Selatan,lebih tepatnya SDN 2 Medasari.Rawa Jitu Selatan (Juma't 05/01/2024)

Ketika tim kami, Jurnalis bersama LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) berkunjung kesekolah sangat merinding melihat ruang kelas yang sudah banyak noda,entah berapa tahun belum dicat, plafon yang hanya tinggal kerangka, atap yg bocor,serta keadaan lantai yg sudah banyak berlubang.


Kamipun mendatangi ruang kepsek & disambut dengan baik,lalu kamipun menayakan perihal apa yg kami lihat di ruang kelas tadi,kepala sekolah (RN) mengatakan "saya baru 1 tahun jadi kepsek disini, saya tidak bisa banyak komentar ya beginilah kondisi keadaan sekolah kita saat ini,awal saya masuk kesini tahun lalu 2022 malah saya nimbun tanah 17 truk karna lapangan kita tergenang air sampai mata kaki, anak-anak tidak bisa upacara karna kakinya terendam sampai mata kaki, tapi sekarang alhamdulillah sudah bisa upacara dengan nyaman seperti yang abang liat nggak ada lagi genangan air, bahkan atap ruang kelas pun ambruk ketika saya baru disini, untungnya saat itu anak-anak lagi pada libur sekolah" ujarnya.

Sedangkan dalam pelaporan anggaran sarana dan prasarana anggaran tahun 2020 serta 2021 telah di anggarkan didana BOS senilai Rp.41.454.000,- ,tahun 2020 senilai Rp 18.463.000 dan tahun 2021 senilai Rp.22.990.000

Pengembangan perpustakaan di ambil  dari anggaran BOS tahun 2020 dinilai Rp.14.580.000 serta tahun 2021 Rp.17.821.000 total anggaran untuk pengembangan perpustakaan 2020/2021 senilai Rp.32.411.000 sedangkan fisik perpustakaan yg ada tidak sesuai dengan fakta dilaporan tahun 2020/2021.


Lalu kami bertanya keberadaan kepala sekolah yang lama (RH), (RN) menjawab dia sudah pensiun.

Kamipun mencoba silahturahmi ke rumah mantan kepsek (RH) sekalian untuk konfirmasi terkait alokasi dana BOS Th 2020 & 2021 karna disitu kita lihat selama 2 tahun itu dipelaporannya untuk perawatan sekolah selama 2 tahun dianggarkan berkisar diatas 40juta (40% dari penerimaan dana BOS) sedangkan faktanya bangunan kelas menyedihkan,tidak nyaman & layak untuk belajar dan alokasi anggaran yang kita lihat untuk pengembangan perpustakaan yang berkisar diatas 40juta juga selama 2 tahun itu yang menurut keterangan (RH) di belikan buku, tapi fisiknya tidak terlihat juga dan juga perpustakaan baru dibangun tahun 2021 melalui dana DAK,bahkan di 2 tahun itu juga ada potongan untuk siswa yang mendapatkan dana PIP.

Kami berharap tindak lanjut dari Dinas terkait & APH agar para siswa-siswa calon penerus bangsa kita bisa mendapatkan fasilitas yg seharusnya mereka dapatkan.

Bersama tim dari Lembaga akan mengawal terus pemberitaan ini.

(Tony)

© Copyright 2022 - Lampung Bersinar