TUBA ,Lampung Bersinar Com -- Dengan sering terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di kawasan Rawa Pitu dan sekitatnya kami Tim Awak Media bersama LSM mencoba menghampiri beberapa anggota kelompok tani di daerah Kampung Sumber Agung, Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulang Bawang (27/12/2023).
Salah satunya anggota kelompok tani yang berinisial (S) warga Sumber Agung yang kita wawancarai terkait jatah pupuk bersubsidi dan harga pengambilan milik kelompok tani.
Dari hasil penuturan beliau (S) mengatakan bahwa "saya ngambil jatah pupuk subsidi dipengecer mas memang kelompok yg mengajukan tapi turunya pupuk dipengecer bukan dikelompok, saya ngambil dengan harga Rp.225.000 (Dua Ratus Dupuluh Ribu) di ibu (PT) karena kita terdaftar di RDKK,kalo kita nggak terdaftar di RDKK kita beli umum yang subsidi bisa mencapai Rp.250.000/sak".Tim pun bingung atas penuturan dari salah satu anggota kelompk tani tersebut.
Kami tim mencoba menggali fakta lebih lanjut ke saudara (S) mempertanyakan harga eceran pupuk subsuidi di toko obat (KT) soal harga pupuk dan (S) menuturkan harga pupuk subsidi Rp.250.000/sak.
Rasa penasaran kami semakin kuat ingin tahu seperti apa kinerja gapoktan sesungguhnya kamipun mendatangi ketua gapoktan (P).
Dari penjelasan ketua Gapoktan (P) tidak berbeda jauh, tuturnya "gapoktan cuman mengajukan sesuai RDKK mas, karna gapoktan tidak punya modal maka setelah kita ajukan turunya pupuk langsung dibagi ke 2 pengecer itu mas, anggota kelompok tani langsung pengambilan dipengecer dengan harga Rp.150.000/sak (berbeda dengan fakta dilapangan) dan saya hanya mengawal yg terdaftar di RDKK mas, diluar itu saya nggak tau".
Masih tutur (P) "anggota kelompok kita juga hanya sekedar nama, tapi nggak aktif seperti fungsinya.
Kami berharap dengan adanya kejadian seperti ini kami meminta dinas terkait dan APH untuk menindak lanjuti permasalah ini dan menindak tegas oknum yang menyalah gunakan subsidi dari pemerinta,agar masyarakat kita benar-benar merasakan Program Subsidi yang dijalankan oleh pemerintah.
(TIM)
Social Header